Oleh Dudi Firmansyah, S.Pd
Pengajar di SMK Negeri 1 Cikalongkulon
Gerakan sekolah menyenangkan yang di singkat GSM nerupakan salah satu kegiatan menumbuh kembangkan lingkungan belajar yang positif, menyenangkan, aman, dan membangkitkan semangat belajar siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan karakter baik anak-anak Indonesia.
Kenapa harus ada GSM?
Seperti yang kita ketahui pembelajaran di Indonesia terkendala yang luar biasa dikarenakan adanya wabah yang melanda Negara ini, sehingga suasana belajar jadi kurang kondusif apalagi pembelajaran ke arah menyenaangkan. Sudah kurang lebih 2 tahun ajaran baru, pembelajaran dilaksanakan di rumah. Sehingga budaya belajar mengalami perubahan yang cukup signifikan yang menyebabkan penurunan semangat belajar dan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, mau tidak mau kita harus menata kembali iklim pembelajaran agar memiliki makna, positif, dan berkualitas.
Untuk menjawab keadaan tersebut SMK Negeri 1 Cikalongkulon melakukan kegiatan Workshop Gerakan Sekolah Menyenangkan, yang dilaksanakan pada hari kamis, 28 Oktober 2021 Pukul 09.00-15.15 WIB, yang diikuti oleh seluruh pengajar SMK Negeri 1 Cikalongkulon, dengan tema “Penguatan Ekosistem Karakter dan Gerakan Sekolah Menyenangkan.”
Selain para peserta dan panitia kegiatan ini dihadiri oleh pengawas SMK, Bapak Rustam Efendi, beliau memberikan amanat bagaimana pembelajaran di sekolah harus sesuai dengan SOP tetapi menyenangkan. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Bapak Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Cikalongkulon, Bapak Undang Iman Santosa, berpesan bahwa kegiatan ini untuk menjawab perubahan budaya dan membangkitkan gairah pembelajaran yang sudah lama vakum, bagaimana mewujudkan sekolah yang menyenangkan dan guru-guru di SMK bisa menjadi pelaku perwujudan sekolah yang menyenangkan.
Pemateri adalah seorang pengajar Bahasa Inggris yang bernama Tri Wardati. Materi yang di sampaikannya berjudul Manusia Masa Depan, Manusia Renaisans.
Apa itu manusia renaisans?
Manusia renaisans adalah manusia yang memiliki multi karakter (serba bisa), yang bisa mempelajari berbagai aspek kehidupan, bukan hanya berpikir tentang dunia tetapi juga bagaimna manusia bisas merasakan tentang dunia.
Selain dari itu bahwa manusia renaisans bisa berfikir secara bebas yang tidak ada penyekatan, sehingga bias menjadi manusia yang seutuhnya.
Mengapa harus menjadi manusia renaisans?
Alasan kenapa manusia harus kembali menjadi manusia renaisans:
- Karena saat ini manusia berada pada era internet, yaitu era mengumpulkan berbagai kekuatan yang ada melalui satu platform bersama untuk melahirkan layanan baru dan bias memecahkan persoalan nyata.
- Maka sekolah perlu menanamkan ekosistem agglomeration di dalam proses dan penciptaan belajar masa depan.
- Ekosistem agglomeration membutuhkan tipikal manusi yang serba bias, memiliki kemampuan lintas disiplin, problem solver, dan pelajar mandiri.
Bagaimana strategi yang bias di terapkan untuk mewujudkannya?
- Lingkungan belajar positifdan keterhubungan social
- Kepemimpinan sekolah trasnformatif
- Pembelajaran berbasis penalaran dan kesadaran
- Pengembangan praktek bersama.
Selain dari penyampaian materi di atas pemateri juga mencontohkan bagaiamana melakukan strategi pembelajaran agar pembelajaran itu menyenangkan, salah satunya adalah dengan penanyangan sebuah film pendek. Kemudian selesai penanyangan para peserta di suruh untuk menjawab 4 pertanyaan, yaitu; (1) Apa yang dilihat?, (2) Apa yang dipikirkan, (3) Apa yang dirasakan dan yang terakhir (4) Apa yang akan dilakukan.
Contoh pembelajaran tersebut merupakan salah satu contoh utnuk mengembalikan emosional peserta didik, sehingga emosi peserta didik tersentuh dan sadar tentang dirinya dan lingkungannya. GSM yang diadakan di SMK Negeri 1 Cikalongkulon ini mendapat perhatian yang baik dari seluruh peserta, dilihat bagaimana antusias peserta dalam mengikuti kegiatan tersebut, para peserta bisa mengikuti dengan disiplin dan tertib.
Semoga dari kegiatan ini SMK Negeri 1 Cikalongkulon menjadi salah satu sekolah yang menjadi tujuan dan rujukan sebagai sekolah yang menyenangkan. Aamiin.
