Oleh : Safa’atun
(Guru SMKN 1 Cikalongkulon)
SMKN 1 Cikalongkulon kembali sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) dalam Seleksi PPPK tahap II. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 7 Desember sampai dengan 10 Desember 2021. “Meskipun SMKN 1 Cikalongkulon berada dipinggir kota Cianjur namun ketersediaan sarana prasarana , kemampuan SDM yang memadai serta dukungan pemimpin dalam hal ini Kepala Sekolah , maka SMKN 1 Cikalongkulon dipandang layak untuk menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) kegiatan ini. Selain itu kesuksesan SMKN 1 Cikalongkulon dalam penyelenggaraan UNBK beberapa tahun lalu dan pengalaman menjadi tempat Uji Kompetensi (TUK) UKG juga menjadi pertimbangan tersendiri,” demikian yang disampaikan Agus Suryana, S.T, selaku proktor utama penyelenggaraan seleksi PPPK tahap II di SMKN 1 Cikalongkulon.
Pada jadwal yang telah ditentukan, para peserta seleksi PPPK telah hadir dilokasi. Mereka berasal dari berbagai kecamatan yang ada di kabupaten Cianjur. Panitia menerima dan melakukan pemeriksaan suhu badan, pemeriksaan identitas berupa kartu peserta ujian, KTP, Kartu deklarasi sehat, keterangan hasil rapid tes serta melakukan body cheking sebelum memasuki ruangan. Pelaksanaan seleksi PPPK dilaksanakan dengan protokol kesehatan secara ketat diantaranya :
- Melakukan sekurang-kurangnya rapid test antigen dengan dengan hasil non reaktif atau negatif yang dilakukan maksimal satu hari sebelum mengikuti seleksi kompetensi
- Menggunakan masker 3 lapis (3-ply) dan ditambah masker kain di bagian luar (Double masker)
- Menjaga jarak (physical distancing) minimal 1 (satu) meter
- Mencuci tanan dengan sabun / hand sanitizer
Jumlah peserta yang mengikuti seleksi ini sebanyak 630 orang , mereka terdiri : Guru non-ASN yang mengajar di Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh instansi daerah dan terdaftar sebagai guru di Dapodik yang tidak lulus seleksi kompetensi I, tenaga honorer eks Kategori II sesuai database tenaga honorer Badan Kepegawaian Negara yang tidak lulus seleksi kompetensi I, guru swasta yang mengajar di Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan terdaftar sebagai guru di Dapodik dan lulusan Pendidikan Profesi Guru yang belum menjadi guru dan terdaftar di database lulusan Pendidikan Profesi Guru Kemdikbudristek.
Kita ketahui bersama Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau disingkat menjadi PPPK merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja sesuai dengan perjanjian kontrak yang sudah ditetapkan. Jika kontraknya habis, masa kerja bisa diperpanjang ataupun tidak. Perlu diingat bahwa antara PPPK dan PNS adalah dua hal yang berbeda. Sebab, PPPK tidak secara otomatis akan diangkat menjadi PNS di kemudian hari. PPPK masih harus tetap memenuhi persaratan tertentu untuk bisa menjadi seorang PNS. Meskipun demikian harapan besar terpancar dari para peserta seleksi PPPK tahap II ini. Kegiatan ini tentunya angin segar bagi para peserta selain harapan perbaikan kepastian status, perjanjian kontrak yang jelas serta harapan meningatkan kesejahteraan.
Seleksi PPPK 2021 ini membuka satu juta formasi guru, karena di Indonesia ini masih kekurangan guru. Selain itu, juga bisa mensejahterakan guru-guru honorer di berbagai daerah, termasuk pelosok. Ketentuan baru juga untuk seleksi PPPK 2020 ini yaitu, boleh diikuti oleh segala usia, tidak seperti sebelumnya yang hanya boleh diikuti oleh peserta yang berumur di atas 35 tahun saja. Pada seleksi ini para peserta mengerjakan soal dengan materi manajerial dan sosiokultural, wawancara dan kompetensi teknis.
PPPK di SMKN 1 Cikalongkulon diikuti oleh peserta dari kabupaten Cianjur. Maulana Yusuf salah satu peserta seleksi dari SMPN 5 Kadupandak, Cianjur menempuh perjalanan hampir 3 jam untuk menuju TUK SMKN 1 Cikalongkulon. Berbekal pengalaman mengajar 15 tahun dan persiapan materi ujian mengatakan harapan besarnya dapat lolos dalam seleksi yang beliau ikuti untuk kedua kalinya ini. Tentunya harapan itu juga yang menjadi harapan seluruh peserta seleksi. Semangat dan sukses untuk para peserta PPPK tahap II.
